Target Pemerintah Upayakan Penurunan Stunting dengan Cara Revitalisasi KUA

Target Pemerintah Upayakan Penurunan Stunting dengan Cara Revitalisasi KUA

PEMERINTAH masih terus berupaya mempercepat penurunan stunting melalui berbagai cara, salah satunya lakukan revitalisasi KUA.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri menyatakan bahwa dengan revitalisasi ini, diharapkan akan memperluas cakupan fungsi KUA.

Menurutnya, KUA tidak hanya terkait dengan pencatatan pernikahan saja, tetapi juga memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam pembinaan keluarga sakinah mawadah warahmah, seperti melaksanakan pembinaan dan bimbingan calon pengantin melalui kursus calon pengantin, kegiatan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), dan program Pusaka Sakinah yang berfungsi dengan baik.

“Apabila fungsi KUA lebih maksimal lagi, maka tingkat perkawinan anak yang cukup tinggi dapat ditekan lagi. Tentu, imbasnya juga akan menekan terjadinya keluarga rentan dan berpotensi menjadi keluarga stunting,” tutur dia, Senin (7/2).

BACA JUGA:

·  Sosok Panglima Jilah, Keturunan Bangsawan Dayak, Pemimpin Pasukan Merah Punya Ilmu Kebal

·  Raja Terakhir Pajajaran, Putra Prabu Siliwangi dari Nyi Kentring Manik

Adapun, ia mengungkap Kabupaten Temanggung sebagai daerah yang telah dinilai laik menjadi kabupaten percontohan penurunan stunting berbasis keluarga. Untuk itu, pada bulan Juni nanti, rencana akan dilaksanakan peluncuran revitalisasi KUA sekaligus mengkoordinasikan kementerian/lembaga lintas sektor dalam mendukung penurunan stunting di Kabupaten Temanggung.

Upaya itu juga dalam rangka menindaklanjuti amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Ia menuturkan bahwa penetapan Kabupaten Temanggung sebagai kabupaten percontohan ialah dengan mempertimbangkan beberapa hal.

Diantaranya, angka perkawinan anak dan despensasi perkawinan yang cukup tinggi, angka perceraian sebesar 1.419 kasus, dan angka partisipasi kasar SD/sederajat 106,86 persen dan SMP/sederajat 98,17 persen.

“Untuk anak stunting (di Kabupaten Temanggung) sebanyak 20,5 persen berdasarkan Studi Status Gizi Indonesian (SSGI) 2021,” tandasnya.(jp)

BACA JUGA:

·  Pencuri Ngaku Asal Cirebon Kena Prank di Tangerang, Ada yang Kenal?

·  Kumpulan XTC di Prujakan Dibubarkan Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: